TIME
VALUE OF MONEY
(NILAI
WAKTU DARI UANG)
Sebelum
membicarakan masalah investasi dalam aktiva tetap, perlulah lebih dahulu kita
membicarakan factor bunga (interest
factor). Sebagaimana diketahui investasi dalam aktiva tetap adalah bersifat
jangka panjang. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam aktiva tetap akan
kembali secara berangsur-angsur dalam jangka waktu panjang. Apakah sejumlah
uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun ketiga misalnya,
akan sama nilainya dengan sejumlah uang yang sama yang kita miliki pada hari
ini? Hal ini adalah
menyangkut “nilai waktu dari uang” (time
value of money). Apabila kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
maka uang sebesar Rp 1.000.000,- yang akan kita terima pada akhir tahun depan
adalah sama saja nilainya dengan uang
sebesar Rp 1.000.000,- yang kita miliki sekarang. Lain halnya jika kita
memperhatikan nilai waktu dari uang, maka nilai uang Rp 1.000.000,- sekarang
adalah lebih tinggi dari pada uang Rp 1.000.000,- yang akan terima pada akhir
tahun depan. Sebab jika kita memiliki uang sebesar Rp 1.000.000,- sekarang,
dapat disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misalnya 8% per tahunnya,
sehingga pada akhir tahun uang tersebut akan menjadi 1.080.000,- Jadi uang
sebesar Rp 1.000.000,- sekarang nilainya sama dengan Rp 1.080.000,- pada akhir
tahun.
Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai
kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut
ialah apa yang disebut “bunga”.
Dalam hubungan itu perlulah kita
memahami konsep “bunga majemuk” (compound
interest) dan “nilai sekarang “present
value”, yang merupakan topic dalam “mathematics of finance”. Konsep tersebut mempunyai arti yang sangat penting di
dalam studi kelayakan bisnis.
“Nilai Manjemuk”
(compound value dan “Nilai Sekarang” (present value)
Nilai Majemuk
Nilai
Majemuk (“compound value” atau “ending amound”) dari sejumlah uang adalah
merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau sejumlah modal
pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut dan secara
aljabar dapat dipormulasikan sebagai berikut :
V = P +
I
= P + Pi
= P (1 + i)
Di mana :
P = jumlah uang
pada permulaan periode, atau modal pokok
i = suku
bunga/tingkat bunga
I = jumlah bunga
dalam uang yang diperoleh selama periode tertentu
V = jumlah
akhir atau jumlah P + I
Secara umum rumusnya adalah : Vn = P (1 + i)n
Contoh : 1
Seseorang menyimpan uang sebesar Rp
1.000.000,- di Bank dengan suku bunga 6% setahunnya.
Dengan mengeterapkan rumus tersebut
maka jumlah uang pada akhir tahun pertama adalah :
V = Rp
1.000.000,- (1+0,06)
= Rp 1.000.000,- (1,06) = Rp 1.060.000,-
Apabila uang terebut tetap disimpan
di Bank selama lima tahun atas dasar bunga berbunga atau bunga majemuk, maka
jumlah uang pada akhir tahun ke lima adalah :
V = P (1+i)5 = Rp
1.000.000,- (1,06)5
= Rp 1.000.000,- (1,338226)
= Rp 1.338.226,-
Apabila kita menghitung satu persatu
maka perhitungannya akan Nampak seperti di bawah ini :
Tahun
|
Jumlah
Permulaan
|
Dikalikan
dengan
|
Jumlah
Akhir
|
(
P )
|
(
1 + i )
|
(
V )
|
|
1
|
Rp 1.000.000,-
|
1,06
|
Rp 1.060.000,-
|
2
|
Rp 1.123.600,-
|
1,06
|
Rp 1.123.600,-
|
3
|
Rp 1.191.016,-
|
1,06
|
Rp 1.191.016,-
|
4
|
Rp 1.262.477,-
|
1,06
|
Rp 1.262.477,-
|
5
|
Rp 1.338.226,-
|
1,06
|
Rp 1.338.226,-
|
Nilai Sekarang (Present
Value)
Jika
“compound value” dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang pada akhir suatu
periode diwaktu mendatang, maka “present value” sebaliknya dimaksudkan untuk
menghitung besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga
tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian.
Sebagimana diuraikan di atas jika kita memperhatikan nilai waktu dari uang,
uang sebesar Rp 1.000.000,- yang akan kita terima pada akhir tahun depan atas
dasar tingkat bunga tertentu, nilainya pada permulaan periode adalah lebih
kecil dari Rp 1.000.000,- atau dengan kata lain, nilai sekarangnya (“present
value”-nya) lebih kecil dari Rp 1.000.000,-.
Dengan
demikian kalau “nilai majemuk” menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari
sejumlah uang yang kita miliki sekarang atas dasar tingkat bunga tertentu,
“nilai sekarang” menghitung nilai pada waktu sekarang sejumlah uang yang baru
akan kita miliki beberapa waktu kemudian. Dengan demikian
maka cara menghitung “present value”, adalah sebaliknya dari cara menghitung
“compound value” yaitu dengan rumus :
V 1
P
= = V
(1 +
i) n (1 + i)
n
Contoh: 2
Tentukan berapa besarnya nilai
sekarang (present value) dari uang sebesar Rp 1.262.000,- yang akan kita terima
pada akhir empat tahun yang akan datang atas dasar bunga majemuk 6%
Rp
1.262.000,-
Nilai sekarangnya adalah : P =
(1 + 0,06)4
Rp 1.262.000,-
P =
(1,262)
= Rp 1.000.000,-
Ini berarti bahwa uang sebesar Rp
1.000.000,- yang kita miliki sekarang kalau disimpan di Bank dengan bunga
majemuk 6% per tahunnya, jumlah pada akhir tahun ke 4 adalah sebesar Rp
1.262.000,-. Berapa nilai sekarang dari uang sebesar Rp 1.000.000,- yang akan
terima pada akhir tahun ketiga atas dasar suku bunga majemuk 4%?
Rp
1.000.000,-
Jawabannya
adalah : P =
(1 + 0,04)3
Rp
1.000.000,-
P = = Rp 889.000,-
(1.12486)
Ini berarti bahwa uang sebesar Rp
889.000,- kalau disimpan di Bank dengan suku bunga 4% per tahunnya pada akhir
tahun ke tiga jumlah
akhirnya akan menjadi Rp 1.000.000,-
Nilai Majemuk dari
“annuity”
Suatu “annuity” adalah deretan
(series) pembayaran dengan jumlah uang yang tetap selama sejumlah tahun
tertentu. Setiap pembayaran dilakukan pada akhir tahun. Misalnya kita menabung
setiap tahunnya sebesar Rp 1.000.000,- selama 4 tahun dengan suku bunga majemuk
6% per tahunnya. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama, yang
kedua pada akhir tahun kedua, dan seterusnya.
Berapa jumlah majemuk (compound sum)
dari tabungan tersebut selama 4 tahun tersebut?
Untuk lebih jelasnya dapatlah
digambarkan sebagai berikut :
0 1
2 3 4
Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Pemabayaran-
Rp 1.060.000,-
Pembayaran
:
Rp 1.123.600,-
Rp 1.191.016,-
Jumlah majemuk (compound sum) ………………………... Rp 4.374.616,-
Apabila
nilai majemuk dari masing-masing pembayaran dijumlahkan, totalnya adalah jumlah
dari “annuity”
Secara
aljabar dapat dituliskan rumusnya seperti Nampak di bawah ini, di mana “Sn”
adalah jumlah majemuk (compound sum), “R” sebagai penerimaan secara periodic,
dan “n” adalah panjangnya “annuity”
Sn = R1 (1+i)n-1 +
R2(1+i)n-2 + ……. + R(1+i)1 + R(1+i)0
= R[(1+i)n-1+(1+i)n-2
+ …….. +(1+i)1 + (1+i)0]
Apabila contoh tersebut diterapkan
pada rumus tersebut maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Sn
= Rp 1.000.000,- [(1,06)4-1 + (1,06)4-2 + (1,06)1
+ 1]
= Rp 1.000.000,- [(1,06)3 +
(1,06)2 + (1,06)1 + 1]
= Rp 1.000.000,- [(1.191016) + (1,1236) +
(1,06) + 1]
= Rp 1.000.000,- (4,374616) = Rp 4.374.616
Atau dengan rumus :
(1 +
i)n -1
Nilai
majemuk “annuity” = X P
i
(1+0,06)4 - 1
Nilai majemuk = X Rp 1.000.000
0,06
(1,26247696) - 1
Nilai majemuk = X Rp
1.000.000
0,06
(0,26247696)
Nilai majemuk = X Rp 1.000.000
0,06
Nilai majemuk = 4,374616
X Rp 1.000.000
Nilai
majemuk = Rp 4.374.616
Nilai Sekarang dari suatu “annuity”
Cara
menghitung “present value” dari suatu “annuity” adalah sebaliknya dari cara
menghitung “compound sum” dari suatu “annuity”. Misalnya
seseorang menawarkan kepada kita 4 tahun “annuity” dari Rp 1.000.000,-
setahunnya atas dasar bunga 6% atau sejumlah uang tertentu sekarang. Berapa
besarnya jumlah uang tertentu sekarang atau dengan kata lain berapa “present
value” dari jumlah penerimaan-penerimaan selama tahun tersebut, dapatlah
digambarkan sebagai berikut :
Akhir tahun
0 1 2 3 4
Present Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,- Rp 1.0000.000,- Rp
1.000.000,-
Value
dari
Penerimaan- Rp 943.396,-
Penerimaan
Rp 889.996,-
Rp 839.619,-
Rp 792.094,-
Jumlah Rp 3.465.105,-
Atau dengan rumus :
1
- 1
Present Value “Annuity”
= (1 + i)n X P
i
1
- 1
Present
Value “Annuity” = (1 + 0,06)4 X Rp 1.000.000,-
0,06
1
- 1
Present
Value “Annuity” = (1,26247696) X
Rp 1.000.000,-
0,06
0,792093663238
- 1
Present
Value “Annuity” = X
Rp 1.000.000,-
0,06
0,207906336762
Present
Value “Annuity” = X Rp
1.000.000,-
0,06
Present
Value “Annuity” = 3,4651056127 X Rp
1.000.000,-
Present Value “Annuity”
= Rp 3.465.105,-
Present
Value dari penerimaan pertama adalah :
R
(1/1+i) = Rp 1.000.000,- (1/1,06)1
= Rp 1.000.000,- (0,943396) = Rp
943.396,-
Present Value dari
penerimaan kedua :
R
(1/1+i)2 = Rp 1.000.000,- (1/1+0,06)2
= Rp 1.000.000,- (0,889996) =
Rp 889.996,- dan seterusnya.
Dengan demikian maka P.V. dari suatu
annuity dari N tahun yang dinyatakan sebagai An dapat dituliskan
persamaannya sebagai berikut :
An = R(1/1+i)1
+ R(1/1+i)2 + ………………………….. + R(1/1+i)n
Apabila contoh tersebut di atas
diterapkan pada rumus di atas maka hasilnya adalah sebagai berikut :
An =
Rp.1000.000,-/(1,06)1 + Rp 1.000.000,-/(1,06)2 + Rp
1.000.000,-/(1.06)3 + Rp
1.000.000,-/(1,06)4
= Rp 1.000.000,-/(1,06) + Rp
1.000.000,-/(1,1236) + Rp 1.000.000,-/(1.191016) + Rp 1.000.000,-/(1,26247696)
= Rp 943.396,- + Rp 889.996,- + Rp 839.619,-
+ Rp 792.094,-
= Rp
3.465.105
Tidak ada komentar:
Posting Komentar